Sarjana Meraih Ilmu Masa Depan

Panggul cita-cita setinggi langit, Jarak bukanlah Rintangan..
Tejulah rumah ilmu masa depan,  Lelah bukanlah Hambatan.

Selamat bagi semua para Sarjana Al-Ma'muniyah.
Terimalah bekal ilmu yang haus akan masa depan yang cerah.
Pesan dari kami semoga Ilmu yang diraih menjadi Berkah.
Syekh Imam Al-Farraa’ rahimahullah berkata :
لا أرحم أحداً كرحمتي لرجلين : رجل يطلب العلم ولا فهم له. ورجل يفهم ولا يطلبه، وإني لأعجب ممن في سعته أن يطلب العلم ولا يتعلم
“Tidaklah aku merasa kasihan pada seseorang sebagaimana aku merasa kasihan terhadap dua jenis orang : 
(1) orang yang menuntut ilmu namun tidak memahami, 
(2) orang yang memahami namun tidak menuntutnya/mencarinya. 
Dan sesungguhnya aku merasa heran  terhadap orang yang mempunyai keluangan waktu untuk menuntut ilmu, namun tidak belajar” [kitab Jaami’ Bayaanil-‘Ilmi wa Fadhlihi, 1/103].
 Syekh Imam Ibnul-Jauziy rahimahullah melanjutkan :
وفي الجملة، لا يترك فضيلة يمكن تحصيلها إلا حصلها؛ فإن القنوع حال الأرذال.
فكن رجلًا رجله في الثرى ... وهامة همته في الثُّرَيَّا
ولو أمكنك عبور كل أحد من العلماء والزهاد فافعل فإنهم كانوا رجالًا وأنت رجل، وما قعد من قعد إلا لدناءة الهمة وخساستها.
واعلم أنك في ميدان سباق، والأوقات تنتهب، ولا تخلد إلى كسل، فما فات من فات إلا بالكسل، ولا نال من نال إلا بالجد والعزم،
“Dan secara umum, tidak boleh seseorang meninggalkan keutamaan yang mungkin ia raih, kecuali ia berusaha untuk meraihnya; karena sesungguhnya rasa puas itu adalah tabiat orang-orang rendahan.
Jadilah seorang yang kakinya menjejakkan tanah.....  namun cita-citanya menjulang di bintang kejora
Dan seandainya memungkinkan bagimu melampaui semua orang dari kalangan ulama dan orang-orang zuhud, maka lakukanlah, karena mereka adalah manusia sebagaimana kamu juga manusia. Dan tidaklah seseorang duduk (istirahat) kecuali karena rendah dan hinanya cita-citanya.
Ketahuilah bahwa engkau dalam medan perlombaan, sedangkan waktu akan terampas (habis). Janganlah engkau kekal dalam kemalasan. Dan tidaklah luput orang-orang yang terluput (dari keutamaan/kebaikan), kecuali karena kemalasan. Dan tidaklah memperoleh orang-orang yang memperoleh (keutamaan/kebaikan), kecuali dengan kesungguhan dan tekad” [kitab Shaidul-Khaathir, hal. 159-161].
Asy-Syaikh ‘Abdurrahmaan bin Naashir As-Sa’diy rahimahullah Berkata :
دع عنك ذكر الهوى والمولعين به # وانتهض إلى منزلٍ عالٍ به الدُّرر
تسلو بمربئه عن كل غالية # وعن نعيم لدنيا صفوه كدر
وَعَنْ نَدِيْمٍ بِهِ يَلْهُوْ مُجَالِسُهُ # وَعَنْ رِيَاضٍ كَسَاهُ النَّوْرُ وَالزَّهَرُ
انْهَضْ إِلَى الْعِلْمِ فِي جِدٍّ بِلَا كَسَلٍ # نُهُوْضَ عَبْدٍ إِلَى الْخَيْرَاتِ يَبْتَدِرُ
وَاصبر على نيله صبر المحدِّ له # فليس يدركه من ليس يصطبر
Tinggalkanlah penyebutan hawa nafsu dan orang-orang yang mencintainya
dan bangkitlah menuju tempat yang tinggi yang padanya terdapat mutiara
Engkau terhibur dengan tangga dakiannya dari setiap yang mahal
dari kenikmatan dunia yang kejernihannya adalah kekeruhan
Dan dari teman yang ada padanya yang melalaikan teman duduknya
dan dari kebun yang selimutnya adalah cahaya dan bunga
Bangkitlah menuju ilmu dengan kesungguhan tanpa kemalasan
(seperti) bangkitnya seseorang menuju kebaikan dengan segera
Dan bersabarlah dalam memperolehnya seperti kesabaran orang yang bersungguh-sungguh padanya
tidaklah dapat mencapainya orang yang tidak mempunyai kesabaran  
[Dari qashidah Asy-Syaikh ‘Abdurrahmaan bin Naashir As-Sa’diy rahimahullah; Al-Fataawaa, hal. 647.] 

Siapa Guru Terbaik ?


Chattingan MUNTEK widget!

button