Sarjana Meraih Ilmu Masa Depan
21.49
By
Al-Ma'muniyah
Tejulah rumah ilmu masa depan,
Lelah bukanlah Hambatan.
Selamat bagi semua para Sarjana Al-Ma'muniyah.
Terimalah bekal ilmu yang haus akan masa depan yang cerah.
Pesan dari kami semoga Ilmu yang diraih menjadi Berkah.
Syekh Imam Al-Farraa’
rahimahullah berkata :
لا أرحم أحداً كرحمتي لرجلين : رجل يطلب العلم
ولا فهم له. ورجل يفهم ولا يطلبه، وإني لأعجب ممن في سعته أن يطلب العلم ولا يتعلم
“Tidaklah aku merasa kasihan pada seseorang sebagaimana aku merasa kasihan terhadap
dua jenis orang :
(1) orang yang menuntut ilmu namun tidak memahami,
(2)
orang yang memahami namun tidak menuntutnya/mencarinya.
Dan sesungguhnya aku
merasa heran terhadap orang yang
mempunyai keluangan waktu untuk menuntut ilmu, namun tidak belajar” [kitab Jaami’
Bayaanil-‘Ilmi wa Fadhlihi, 1/103].
Syekh Imam Ibnul-Jauziy
rahimahullah melanjutkan :
وفي
الجملة، لا يترك فضيلة يمكن تحصيلها إلا حصلها؛ فإن القنوع حال الأرذال.
فكن رجلًا رجله في الثرى ... وهامة همته في الثُّرَيَّا
ولو أمكنك عبور كل أحد من العلماء والزهاد فافعل فإنهم كانوا رجالًا وأنت رجل، وما قعد من قعد إلا لدناءة الهمة وخساستها.
واعلم أنك في ميدان سباق، والأوقات تنتهب، ولا تخلد إلى كسل، فما فات من فات إلا بالكسل، ولا نال من نال إلا بالجد والعزم،
فكن رجلًا رجله في الثرى ... وهامة همته في الثُّرَيَّا
ولو أمكنك عبور كل أحد من العلماء والزهاد فافعل فإنهم كانوا رجالًا وأنت رجل، وما قعد من قعد إلا لدناءة الهمة وخساستها.
واعلم أنك في ميدان سباق، والأوقات تنتهب، ولا تخلد إلى كسل، فما فات من فات إلا بالكسل، ولا نال من نال إلا بالجد والعزم،
“Dan
secara umum, tidak boleh seseorang meninggalkan keutamaan yang mungkin ia raih,
kecuali ia berusaha untuk meraihnya; karena sesungguhnya rasa puas itu adalah tabiat
orang-orang rendahan.
Jadilah
seorang yang kakinya menjejakkan tanah.....
namun cita-citanya menjulang di bintang kejora
Dan
seandainya memungkinkan bagimu melampaui semua orang dari kalangan ulama dan
orang-orang zuhud, maka lakukanlah, karena mereka adalah manusia sebagaimana
kamu juga manusia. Dan tidaklah seseorang duduk (istirahat) kecuali karena rendah
dan hinanya cita-citanya.
Ketahuilah
bahwa engkau dalam medan perlombaan, sedangkan waktu akan terampas (habis). Janganlah
engkau kekal dalam kemalasan. Dan tidaklah luput orang-orang yang terluput
(dari keutamaan/kebaikan), kecuali karena kemalasan. Dan tidaklah memperoleh
orang-orang yang memperoleh (keutamaan/kebaikan), kecuali dengan kesungguhan
dan tekad” [kitab Shaidul-Khaathir, hal. 159-161].
Asy-Syaikh ‘Abdurrahmaan bin Naashir As-Sa’diy rahimahullah Berkata :
دع
عنك ذكر الهوى والمولعين به # وانتهض
إلى منزلٍ عالٍ به الدُّرر
تسلو
بمربئه عن كل غالية # وعن
نعيم لدنيا صفوه كدر
وَعَنْ
نَدِيْمٍ بِهِ يَلْهُوْ مُجَالِسُهُ # وَعَنْ
رِيَاضٍ كَسَاهُ النَّوْرُ وَالزَّهَرُ
انْهَضْ
إِلَى الْعِلْمِ فِي جِدٍّ بِلَا كَسَلٍ # نُهُوْضَ
عَبْدٍ إِلَى الْخَيْرَاتِ يَبْتَدِرُ
وَاصبر
على نيله صبر المحدِّ له # فليس
يدركه من ليس يصطبر
Tinggalkanlah
penyebutan hawa nafsu dan orang-orang yang mencintainya
dan
bangkitlah menuju tempat yang tinggi yang padanya terdapat mutiara
Engkau
terhibur dengan tangga dakiannya dari setiap yang mahal
dari
kenikmatan dunia yang kejernihannya adalah kekeruhan
Dan
dari teman yang ada padanya yang melalaikan teman duduknya
dan
dari kebun yang selimutnya adalah cahaya dan bunga
Bangkitlah
menuju ilmu dengan kesungguhan tanpa kemalasan
(seperti)
bangkitnya seseorang menuju kebaikan dengan segera
Dan
bersabarlah dalam memperolehnya seperti kesabaran orang yang bersungguh-sungguh
padanya
tidaklah
dapat mencapainya orang yang tidak mempunyai kesabaran
[Dari qashidah
Asy-Syaikh ‘Abdurrahmaan bin Naashir As-Sa’diy rahimahullah; Al-Fataawaa,
hal. 647.]